Oleh : Ahmad
Haqqul Habib , Alfiya
Tur Rofi'ah , Hindun |
Green Economy merupakan salah satu sebagai solusi
dari ancaman kehancuran/kerusakan peradaban yang diakibatkan oleh pencemaran
dan kerusakan lingkungan, termasuk yang termanifestasikan dalam perubahan iklim
dan pemanasan global. Pendekatan ekonomi hijau dipandang penting karena
menekankan aspek "pelestarian dan pertumbuhan ekonomi serta diharapkan
mampu menjawab ketergantungan antara ekonomi dan ekosistem serta dampak negatif
akibat aktivitas ekonomi termasuk perubahan iklim dan pemanasan global.
Pemanfaatan dan eksploitasi sumber daya alam yang tidak diimbangi oleh upaya
penanggulangan yang mengatasnamakan kesejahteraan hidup manusia tampaknya akan
berdampak negatif terhadap keberlangsungan lingkungan hidup. Hal ini tidak
hanya mengancam keberlangsungan lingkungan alam, tetapi juga keberlangsungan
hidup manusia sendiri. Isu pemanasan global dan perubahan iklim hanyalah
sebagian dari sekian banyak isu lingkungan untuk diperhatikan yang tidak hanya
bersifat lokal tetapi global.
Ancaman tentang isu global dalam pembangunan ekonomi
tidak hanya terjadi di negara-negra Eropa. Di Indonesiapun juga mengalami hal
sama. Disini, Indonesia masih menghadapi tantangan besar di mana model
pembangunan ekonomi yang dikembangkan telah menggerakkan pembangunan ekonomi
yang cenderung bersifat ekstraktif dan berjangka pendek. Bahkan ada
kecenderungan besar di mana upaya mempertahankan fungsi lingkungan dan
pemanfaatan sumber daya alam secara lestari masih jauh dari yang diharapkan.
Karena itu, maka dibutuhkan pola pendekatan baru, pendekatan Ekonomi Hijau atau
Green economy, di mana model
pendekatan pembangunan ekonomi yang tidak lagi mengandalkan pembangunan ekonomi
berbasis eksploitasi sumber daya alam dan lingkungan yang berlebihan.
Begitu banyak permasalahan di Indonesia, khususnya di
pengeluaran dan pembiayaan, baik pembiayaan pemerintah maupun pembiayaan swasta
dalam pembangunan ekonomi. Permasalahan ini harus ditanggulangi secepatnya,
karena negara membutuhkan suatu pertumbuhan dan mengurangi segala
permasalahan-permasalahan yang mengganggu perekonomian negara, khususnya pada
pembiayaan negara menuju pembangunan ekonomi. Upaya dalam mengatasi
permasalahan pembiayaan pembangunan telah dilakukan oleh pemerintah dan swasta,
meskipun tidak semua pihak swasta melakukannya. Salah satu upaya yang dilakukan
pada saat ini adalah program green economy. Konsep ekonomi hijau melalui
bentuk green goverment di mana goverment atau pemerintah dalam
opersionalisasinya dan kebijakan intermediasi selalu mengintegrasikan aspek
lingkungan. Konsep green economy bukan sebuah pilihan tapi menjadi keharusan.
Di dalam pembiayaan pembangunan pemerintah tidak hanya melakukan pembiayaan
pada kegiatan yang ramah lingkungan, tetapi bisa dibuat juga green mortgage
dimana bangunan-bangunan yang digunakan pemerintah nantinya berkonsep ekonomi
hijau.
Penanggulangan
permasalahan pengeluaran dan pembiayaan pembangunan melalui green economy
merupakan solusi yang baik demi kelangsungan perekonomian suatu negara.
Pengeluaran dan pembiayaan pembangunan yang tinggi dapat mengakibatkan negara
mengalami defisit, jika tidak diimbangi dengan pendapatan yang tinggi.
Pendapatan yang tinggi bisa ditingkatkan melalui program green economy. Konsep green economy
dilaksanakan untuk mendukung pembangunan nasional yang bersifat pro-lapangan
kerja, pro-pertumbuhan dan pro-lingkungan. Dengan adanya Green economy diharapkan dapat
berperan untuk menggantikan model ekonomi yang boros, timpang, dan tidak ramah
lingkungan. Green economy dibangun atas dasar kesadaran akan pentingnya
ekosistem yang menyeimbangkan aktivitas pelaku ekonomi dengan ketersediaan
sumber daya.
Selain itu, pendekatan green economy dimaksudkan untuk
mensinergikan tiga nilai dasar yakni: profit, people, dan planet. Pandangan ini
mengimbau agar para pelaku ekonomi bukan hanya memaksimalkan keuntungan semata,
tetapi juga harus memberikan kontribusi positif kepada masyarakat serta turut
berpartisipasi dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Dengan penanggulangan melalui ekonomi hijau diharapkan
akan meningkatkan pembangunan dalam arti perekonomian Indonesia menjadi stabil.
Dan dapat mengurangi masalah-masalah yang ada. Secara sederhana pertumbuhan ekonomi yang kita upaya
perlu dibarengi dengan upaya untuk tetap mempertahankan kualitas dan kapasitas
fungsi lingkungan hidup. Dengan demikian, pembangunan nasional yang kita
selenggarakan senantiasa harmonis dengan daya dukung dan daya tampung ekologis.
Peran
pembiayaan dalam pembangunan menuju green economy harus terus digalakkan demi
kelestarian lingkungan. Dalam hal ini yang dapat dilakukan baik oleh pemerintah
maupun swasta adalah salah satunya mengoptimalkan anggaran pemerintah belanja
Negara (APBN) dan swasta dalam pembiayaan pembangunan agar tidak selalu
mengeksploitasi sumber daya alam dan menjaga lingkungan yang sudah lestari
serta memperbaiki lingkungan yang rusak dengan program green economy.
0 komentar :
Posting Komentar